Monitoring dan Sistem Kontrol Jarak Jauh
Telemetri atau komunikasi data tanpa kabel (wireless) merupakan
cara yang efektif untuk komunikasi jarak jauh tanpa harus terganggu dengan
jalur kabel yang panjang. Modul telemetri pun beragam, ada yang menggunakan
komunikasi serial, ethernet atau firewall (jaringan internet). Sebagai contoh
data yang dikirimkan oleh sensor temperatur dari jarak ratusan kilometer dapat
dikirimkan ke lokasi lain (unit pengolah data central) dengan menggunakan media
komunikasi tadi. Aktifitas dan kendali pompa air ataupun disel ataupun genset
seringkali menggunakan sistem telemetry. Terbukti beberapa produk menambahkan
sistem software dan hardware guna aktifitas kendali dan monitoring jarak jauh.
Untuk membuat sistem wireless tersebut tentu
memerlukan beberapa unit bagian yang masing2 bisa dibahas berikut :
Ø Sumber dan
Pengiriman data (Transmitter)
Ø Saluran Transmisi
Ø Penerima Data (Receiver)
Transmitter merupakan salah satu komponen utama yang menjadi pesawat
yang digunakan untuk menyiarkan atau memancarkan data informasi untuk keperluan
tertentu. Saluran transmisi merupakan saluran yang dipergunakan untuk
menyalurkan informasi yang telah dipancarkan oleh transmitter. Pada sistem
telemetri biasanya menggunakan sistem wireless atau wireline, namun pada
akhirnya sekarang banyak menggunakan wireless sebagai media komunikasi.
Receiver adalah pesawat penerima yang dipergunakan untuk menerima data
informasi yang telah dipancarkan oleh transmitter yang kemudian diolah sehingga
didapatkan data hasil yang diperlukan. Ketiga komponen ini dan bagaimana teknik
pengiriman sampai penerimaan data akan menentukan kualitas sistem yang akan
dibangun.
Metoda sistem tramsimi data dari tranceiver ke receiver
bisa melalui 3 metoda berikut yaitu :
Ø Transfer
data dengan satelit
Ø Transfer data dengan GSM / GPRS
Ø Transfer data dengan Radio Frekuensi (RF)
Beberapa aplikasi sistem telemetri banyak
diterapkan dalam beberapa bidang seperti property emergency warning, building
automation, energy, otomatisasi pompa PDAM jarak jauh, ruang kendali pasien
rumah sakit, flow switch hydrant system, kontrol monitoring batery jarak jauh ,
dan masih banyak lagi.
Sistem transmisi data dengan GSM/GPRS mempunyai beberapa keunggulan
dalam hal :
Ø Infrastrukturnya
murah karena tidak memerlukan pembangunan infrastruktur yang baru, hanya
memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Namun bukan berarti tidak ada
masalah, karena sistem ini tergantung juga keandalan provider / penyedia jasa
telekomunikasi yang kita sewa / bayar.
Ø Cakupannya lebih luas dibandingkan dengan sisten
RF (Radio Frequensi)
Ø Format data digital yang ditransmisikan lebih
akurat
Ø Frekwensi yang digunakan sangat tinggi, hampir
sama dengan frekwensi satelit yaitu sebesar 850 MHz sampai dengan 2100 Mhz.
Namun beberapa kelemahan pada sistem transmisi GSM/GPRS adalah :
Ø Cakupan areanya terbatas pada sistem yang
memiliki BTS (Base Tranceiver Station).
Ø Kekuatan sinyal terbatas dan sangat dipengaruhi
oleh kondisi geografis.
Ø Kapasitas transfer data terbatas, karena
karakter yang ditransmisikan juga terbatas.
Beberapa produk dengan sistem transmisi data GSM/GPRS:
Ø Sistem Kontrol AMF Generator Spesifikasi :
a) Automatic
SMS saat kejadian alarm pada saat overload genset, dan kejadian overtemperatur
bisa dikirimkan lewat SMS.
b) Sistem
monitoring dan kontrol online melalui halaman website (embedded we server).
c) Pemilihan
penggunaan modem/wireless GSM/GPRS internet menggunakan teknologi GPRS.
Ø
Sistem Data Logger
GSM GPRS Data Logger , RTU telemetry Data Logger
dengan harga yang sangat murah. Dapat dipergunakan untuk mengetahui data
kejadian motor pompa trip, genset temperatur over limit, storage tank
overflow, dan dapat juga melakukan operasi Start dan Stop mesin secara
jarak jauh. Dengan beberapa modul lain seperti PLC, peralatan ukur teganhan,
temperatur, flowmeter dapat dikomunikasikan dengan media telephone atau website
secara serempak dalam ruang kontrol atau ruang monitoring.
Aplikasi sistem komunikasi data dengan GPRS memungkinkan pengiriman dan penerimaan
data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi circuit switch
data / CSD. Sistem GPRS mampu menjangkau kecepatan 56 Kbps sampai 115 Kbps
sehingga memungkinkan akses internet. Sistem GPRS bekerja dengan prinsip
tunelling, yaitu membungkus paket data agar bisa dilewatkan lewat gelombang
radio.
Beberapa aplikasi dengan penggunaan sistem GPRS ini telah diterapkan di
beberapa instansi pemerintah atau swasta yaitu PT. Telkom Ventus dan PT
Indosat. Sistem GPRS ini memperbaharui sistem layanan lama soal surat meyurat
elektronis dari semula hanya ke PC ke media handphone.
0 Komentar